You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

Loading...

PRODUKSI JERUK MENURUN ADANYA SERANGAN OPT DAN KURANGNYA NUTRISI TANAMAN

Kamis (16/02/23) berlokasi di Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Tim CROP (Cepat Respon Opini Publik) turun ke lahan milik Bapak Kholik petani yang juga sekaligus anggota kelompok tani Bumi Abadi Utara. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut keluhan yang masuk pada laman satgascrop.com terkait keluhan serangan OPT pada tanaman jeruk. Penanganan dilakukan oleh Tim CROP Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu untuk mengidentifikasi serangan OPT yang dilaporakan.

Hasil pengamatan dan identifikasi yang dilakukan bersama Bapak Kholik dan Tim CROP beserta TPP Desa Bumiaji mendapatkan beberapa kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Lahan yang terletak di titik koordinat -7.842871, 112.544142 dengan total lahan seluas 2.600m2 dengan komoditas Jeruk varietas Keprok Batu 55 sebanyak 300 pohon berumur 10 tahun.
  2. Jumlah produksi pada Tahun 2022 tercatat sebesar 16 Ton jeruk tetapi pada tahun ini kondisi buah jarang dan diperkirakan produksi kurang maksimal
  3. Yang telah dilakukan oleh petani adalah pemupukan dan penyemprotan pestisida
  4. Namun jumlah pupuk yang diberikan masih belum maksimal dan belum bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman
  5. Hasil identifikasi Tim CROP menemukan adanya serangan kutu daun, embun jelaga dan Phytophthora sp  di lahan jeruk milik Bapak Kholik
  6. Selain itu, kondisi lahan sangat lembab karena kondisi tanaman jeruk terlalu rimbun, sehingga cahaya matahari tidak dapat masuk dengan sempurna. Pemupukan yang dilakukan oleh petani masih kurang maksimal dan belum bisa memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh tanaman. Hal ini menyebabkan serangan OPT meningkat. Penyerapan nutrisi juga tidak maksimal.

 

Beberapa rekomendasi yang diberikan oleh Tim CROP pada petani adalah:

  1. Pemangkasan tunas air dan cabang yang tidak produktif
  2. Pemupukan dengan dosis sesuai yang dibutuhkan oleh tanaman dengan sistem kowakan
  3. Penyemprotan Insektisidan dan Fungisida secara bergantian sesuai dengan hasil monitoring
  4. Menerapkan konsep Bujangseta (Buah Berjenjang Sepanjang Tahun)
  5. Untuk mengurangi biaya produksi petani disarankan untuk membuat bubur California secara mandiri. Bubur California bisa diaplikasikan secara rutin sebagai pengganti pestisida.

 

Sumber : distankp